Kaifa Khaluk

www.wimakassar.org

Senin, 26 Desember 2011

Pesankan saya tempat di neraka !!! (naudzubillah)

Sebuah kisah dimusim panas yang menyengat.
Seorang kolumnis majalah Al Manar mengisahkannya…
Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan akhlak. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa dijaga. Jilbab bisa sebagai multi fungsi.
Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, Cairo-Alexandria; di sebuah mikrobus. Ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang ‘perhatian’ kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial. Seorang bapak
setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan. Bahwa pakaian seperti itu bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya. Disamping pakaian seperti itu juga melanggar aturan agama dan norma kesopanan.
Tahukah Anda apa respon perempuan muda tersebut?
Dengan ketersinggungan yang sangat ia mengekspresikan kemarahannya. Karena merasa privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang.
“Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda!!”
Sebuah respon yang sangat frontal.
Dan sang bapak pun hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah. Detik-detik berikutnya suasanapun hening. Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpinya. Tak terkecuali perempuan muda itu. Hingga sampailah perjalanan dipenghujung tujuan. Di terminal akhir mikrobus Alexandria.
Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun. Tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tertidur. Ia berada didekat pintu keluar. “Bangunkan saja!” begitu kira-kira permintaan para penumpang.
Tahukah apa yang terjadi. Perempuan muda tersebut benar-benar tak bangun lagi. Ia menemui ajalnya. Dan seisi mikrobus tersebut terus beristighfar, menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk disampingnya.
Sebuah akhir yang menakutkan.
Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya….
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat…
Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk…
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah…
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat denganNYA semakin dekat.
Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar…
mumpung kesempatan itu masih ada.
***

Merinding bacanya..Saya pernah denger cerita juga, yg dialami oleh temennya temen teteh mentor saya (sebut saja namanya Aa).
Nyata. Kisahnya mirip. Kejadiannya di Bandung. Kira-kira ceritanya gini,,
Ketika itu Aa sedang dalam perjalanan pulang, naik angkot. Trus naik seorang gadis muda dengan memakai rok mini –baca: rok super kurang bahan (padahal hp nya bagus, tapi beli rok yg rada panjang aja ga bisa? hhe). DI angkot itu juga ada seorang ibu. Ibu ini risih ngeliat pemandangan di sampingnya ini. Dan beliau pun mulai mencoba untuk menasihati.
“Neng, pake rok teh atu yang rada panjang.. Bukannya apa-apa, ibu mah kasian ke Neng. Bisi nanti di-apa-apa-in sama lalaki nu teu bener.. Da Neng teh masih muda..” Ibu ini berkata dengan sangat lembut.
(Kalau kita mah mungkin separah-parahnya ga ngewaro kali ya. Tapi apa yang dilakukan gadis ini?)
“Ibu apa-apaan sih? Tubuh juga tubuh saya. Apa urusannya sama ibu?” sahut gadis ini dengan lantang dan ‘nyolot abis’.
Si ibu kaget dan bener2 ga nyangka gadis ini bakal jawab sekasar itu.
“Sok kalau gitu, ini hp saya, telpon malaikat sekarang, pesenin saya tempat di neraka!!” kata gadis itu lagi.
(naudzubillah…)
Si ibu hanya bisa beristighfar. Kaget luar biasa. astagfirullah..
Aa juga ikut kaget, tercengang. Mencoba menenangkan Ibu itu.
Setelah sampai di tempat yang dituju, Aa turun dari angkot. Dan beberapa meter didepannya, si Gadis juga turun (ga bareng)
Beberapa saat setelah itu Aa mellihat ada kerumunan orang. Selidik punya selidik, ternyata ada kecelakaan dengan korban langsung meninggal di tempat. Dan korbannya adalah gadis yang tadi di angkot..
astaghfirullah…semoga kita dijauhkan dari hal seperti ini.
jadi merinding..
***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar